Sejarah Dan Legenda Puisi Hantu Tomino Jepang
Bila mendengar istilah hantu Jepang, mungkin yang anda pikirkan adalah Ju-On atau Sadako. Kedua ikon misteri Jepang itu memang sangat mengerikan dan setelah menonton filmnya akan membuat kita terbayang-bayang sampai tak bisa tidur.
Namun di Jepang, ada sebuah legenda horor yang cukup menyeramkan. Hanya dengan membaca sebuah puisi atau dengan istilah di Jepang disebut haiku, kita bisa mengantarkan nyawa kita pada kematian.
Apa sih Tomino itu? Puisi tomino adalah sebuah kisah seram yang datang dari Jepang. Tentang sebuah puisi berjudul "Tomino no Jigoku" atau Neraka Tomino, berisikan lirik-lirik mengerikan. Jangan pernah membaca dengan suara lantang, cukup di dalam hati.
Atau kamu siap memanggil kematian datang menghampiri. Kisah menyeramkan puisi Tomino berkembang di kalangan masyarakat Jepang dan menjadi salah satu legenda urban. Ada sebuah cerita yang membuat kita semakin merinding sehubungan dengan asal-muasal puisi ini.
Tomino adalah seorang gadis kecil yang terlahir cacat. Ia menuliskan puisi yang kemudian ditunjukkan kepada orang tuanya.
Melihat isi puisi Tomino yang menyeramkan, orang tuanya menghukum Tomino dengan mengurungnya dalam gudang sempit dan tidak memberinya makan. Beberapa hari kemudian, Tomino meninggal dengan tidak wajar.
Tulisan Puisi Tomino |
Konon, semenjak peristiwa itu puisi buatan Tomino jadi menyeramkan. Cerita dari mulut ke mulut berkembang dan memperingatkan, jangan pernah membaca dengan suara lantang karena bakal mengundang bencana.
Kemungkinan cerita yang berkembang di atas hanya sebatas kisah urban. Puisi berjudul "Neraka Tomino" sendiri sebenarnya dimuat dalam buku kompilasi puisi Yomota Inuhiko "The Heart is Like a Rolling Stone" (心は転がる石のように).
Di dalamnya memuat berbagai koleksi puisi, termasuk puisi "Tomino no Jigoku" karya Saizo Yaso dari tahun 1919.
Nah, entah bagaimana sehingga puisi tersebut berkembang menjadi legenda urban nan menyeramkan. Tomino meninggal dalam kondisi kelaparan. Namun tak berapa lama setelah ia meninggal, kedua orangtuanya juga ikut meninggal dengan cara yang aneh. Sejak saat itulah muncul legenda puisi Tomino.
Puisi ini berisi lirik yang berbau kematian, penyiksaan dan kegelapan. Kabarnya bila membaca puisi ini sebanyak 3 kali atau membacanya dengan suara lantang, maka bersiaplah untuk resiko yang buruk. Selain itu di Youtube juga kabarnya beredar suara rekaman puisi ini.
Rekaman pembacaan puisi ini kabarnya bisa membuat orang merinding dan sama-sama memberi efek buruk pada nasib seseorang.
Berikut ini adalah terjemahan dan puisi Tomino beserta rekaman suaranya yang konon mematikan. Berani coba membacanya ?
Note : Konon membacanya keras-keras, atau membaca maupun mendengarkan rekaman puisi ini 3 kali, akan terkena kesialan. Percaya atau tidak, semua kembali pada keyakinan anda.
Versi Bahasa Jepang
Ane wa chi wo haku, imoto wa hihaku, kawaii tomino wa tama wo haku.
Hitori jihoku ni ochiyuku tomino, jigoku kurayami hana mo naki.
Muchi de tataku wa tomino no aneka, muchi no shubusa ga ki ni kakaru.
Tatake yatataki yare tataka zutotemo,mugen jigoku wa hitotsu michi.
Kurai jigoku e anai wo tanomu, kane no hitsu ni, uguisu ni.
Kawa no fukuro ni yaikura hodoireyo, mugen jigoku no tabishitaku.
Haru ga kitesoru hayashi ni tani ni, kurai jigoku tanina namagari.
Hagoni yauguisu, kuruma ni yahitsuji, kawaii tomino no me niya namida.
Nakeyo, uguisu, hayashi no ame ni imouto koishi to koe ga giri.
Nakeba kodama ga jigoku ni hibiki, kitsunebotan no hana ga saku.
Jigoku nanayama nanatani meguru, kawaii tomino no hitoritabi.
Jigoku gozarabamo de kitetamore, hari no oyama no tomebari wo.
Akai tomehari date niwa sasanu, kawaii tomino no mejirushini.
Ane wa chi wo haku, imoto wa hihaku, kawaii tomino wa tama wo haku.
Hitori jihoku ni ochiyuku tomino, jigoku kurayami hana mo naki.
Muchi de tataku wa tomino no aneka, muchi no shubusa ga ki ni kakaru.
Tatake yatataki yare tataka zutotemo,mugen jigoku wa hitotsu michi.
Kurai jigoku e anai wo tanomu, kane no hitsu ni, uguisu ni.
Kawa no fukuro ni yaikura hodoireyo, mugen jigoku no tabishitaku.
Haru ga kitesoru hayashi ni tani ni, kurai jigoku tanina namagari.
Hagoni yauguisu, kuruma ni yahitsuji, kawaii tomino no me niya namida.
Nakeyo, uguisu, hayashi no ame ni imouto koishi to koe ga giri.
Nakeba kodama ga jigoku ni hibiki, kitsunebotan no hana ga saku.
Jigoku nanayama nanatani meguru, kawaii tomino no hitoritabi.
Jigoku gozarabamo de kitetamore, hari no oyama no tomebari wo.
Akai tomehari date niwa sasanu, kawaii tomino no mejirushini.
Versi Bahasa Indonesia
"Kakak yang memuntahkan darah, adik yang meludahkan api.
Tomino yang lucu meludahkan permata yang berharga.
Tomino meninggal sendirian dan terjatuh ke dalam neraka.
Neraka kegelapan, tanpa dihiasi bunga.
Apakah itu kakak Tomino memegang cambuk?
Jumlah bekas luka berwarna merah sangatlah mengkhawatirkan.
Dicambuk dan dipukul sangatlah mendebarkan,
Jalan menuju neraka yang kekal hanyalah salah satu cara.
Mohon bimbingan ke dalam neraka kegelapan,
Dari domba emas, dan dari burung bulbul.
Berapa banyak yang tersisa dari dalam bungkusan kulit,
Disiapkan untuk perjalanan tak berujung menuju neraka.
Musim semi akan segera datang ke dalam hutan serta lembah,
Tujuh tingkat di dalam gelapnya lembah neraka.
Dalam kandang burung bulbul, dalam gerobak domba,
Di Mata Tomino Yang Lucu Meneteskan airmata .
Tangisan burung bulbul, dibalik hujan dan badai
Menyuarakan cintamu untuk adik tersayangmu.
Gema tangisanmu melolong melalui neraka,
serta darah memekarkan bunga merah.
Melalui tujuh gunung dan lembah neraka,
Tomino yang lucu berjalan sendirian.
Untuk menjemputmu ke neraka,
Duri-duri berkilauan dari atas gunung
menancapkan duri ke dalam daging yang segar,
Sebagai tanda untuk Tomino yang lucu."
"Kakak yang memuntahkan darah, adik yang meludahkan api.
Tomino yang lucu meludahkan permata yang berharga.
Tomino meninggal sendirian dan terjatuh ke dalam neraka.
Neraka kegelapan, tanpa dihiasi bunga.
Apakah itu kakak Tomino memegang cambuk?
Jumlah bekas luka berwarna merah sangatlah mengkhawatirkan.
Dicambuk dan dipukul sangatlah mendebarkan,
Jalan menuju neraka yang kekal hanyalah salah satu cara.
Mohon bimbingan ke dalam neraka kegelapan,
Dari domba emas, dan dari burung bulbul.
Berapa banyak yang tersisa dari dalam bungkusan kulit,
Disiapkan untuk perjalanan tak berujung menuju neraka.
Musim semi akan segera datang ke dalam hutan serta lembah,
Tujuh tingkat di dalam gelapnya lembah neraka.
Dalam kandang burung bulbul, dalam gerobak domba,
Di Mata Tomino Yang Lucu Meneteskan airmata .
Tangisan burung bulbul, dibalik hujan dan badai
Menyuarakan cintamu untuk adik tersayangmu.
Gema tangisanmu melolong melalui neraka,
serta darah memekarkan bunga merah.
Melalui tujuh gunung dan lembah neraka,
Tomino yang lucu berjalan sendirian.
Untuk menjemputmu ke neraka,
Duri-duri berkilauan dari atas gunung
menancapkan duri ke dalam daging yang segar,
Sebagai tanda untuk Tomino yang lucu."
Audio Puisi Tomino Dari Youtube :
Tekan Ctrl + D di keyboard untuk bookmark halaman ini. Jika ingin repost dimohonkan untuk mencantumkan link blog ini. Terima kasih telah berkunjung, jangan lupa baca artikel yang lainnya. Salam blogger.
0 Response to "Sejarah Dan Legenda Puisi Hantu Tomino Jepang"
Posting Komentar
Komentar, kritik dan saran dari anda adalah motivasi untuk berkembangnya blog ini.
Mohon tidak berkomentar dengan kata yang mengandung unsur kekerasan, porno dan sara.
Komentar tidak memerlukan verifikasi kata. Terima kasih.